Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara beedoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi / proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
- Sebab Manusia memiliki Harapan :
Manusia setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup ditengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya.
• Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelmadalam diri manusia sejak manusia diciptakan Tuhan.
Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan karena binatang dan tumbuh-tumbuhan perlu makan dan minum. Manusia dan kodratnya dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dengan kodrat manusia mempunyai harapan.
• Dorongan Kebutuhan Hidup
Kebutuhan manusia terdiri dari :
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan dalam keseharian kita. Misalnya : makan, minum, pakaian, rumah, dan lain-lain.
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi. Misalnya : agama, ketenangan jiwa.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah:
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui lingkungan (status)
e) Perwujudan cita-cita (self actualization)
• Kelangsungan Hidup
Setiap manusia yang baru lahir telah mengharapkan makan dan minum.
Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu:
a. Sandang adalah kebutuhan manusia yang berguna untuk melindungi dirinya seperti pakaian, dan lainnya.
b. Pangan adalah kebutuhan manusia meliputi kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
c. Papan adalah kebutuhan hidup manusia untuk berlindung setiap harinya contohnya rumah.
• Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan, karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani hidup.
• Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai
Bila sudah pada saatnya manusia pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada anak menginjak usia remaja.
• Status
Status adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya. Contohnya: bila ada orang yang berprestasi maka orang itu mempunyai status lebih tinggi dari orang sekitarnya.
• Perwujudan Cita-cita
Setiap manusia sesuai dengan keahliannya mewujudkan cita-citanya yang juga dapat mengembangkan bakat atau kepandaian.
• Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelmadalam diri manusia sejak manusia diciptakan Tuhan.
Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan karena binatang dan tumbuh-tumbuhan perlu makan dan minum. Manusia dan kodratnya dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dengan kodrat manusia mempunyai harapan.
• Dorongan Kebutuhan Hidup
Kebutuhan manusia terdiri dari :
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan dalam keseharian kita. Misalnya : makan, minum, pakaian, rumah, dan lain-lain.
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi. Misalnya : agama, ketenangan jiwa.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah:
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui lingkungan (status)
e) Perwujudan cita-cita (self actualization)
• Kelangsungan Hidup
Setiap manusia yang baru lahir telah mengharapkan makan dan minum.
Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu:
a. Sandang adalah kebutuhan manusia yang berguna untuk melindungi dirinya seperti pakaian, dan lainnya.
b. Pangan adalah kebutuhan manusia meliputi kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
c. Papan adalah kebutuhan hidup manusia untuk berlindung setiap harinya contohnya rumah.
• Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan, karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani hidup.
• Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai
Bila sudah pada saatnya manusia pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada anak menginjak usia remaja.
• Status
Status adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya. Contohnya: bila ada orang yang berprestasi maka orang itu mempunyai status lebih tinggi dari orang sekitarnya.
• Perwujudan Cita-cita
Setiap manusia sesuai dengan keahliannya mewujudkan cita-citanya yang juga dapat mengembangkan bakat atau kepandaian.
- Pengertian Doa :
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya.
Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada Allah dengan sepenuh hati, banyak juga dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an banyak menyebutkan pula bahwa tadharu’ (berdoa dengan sepenuh hati) hanya akan muncul bila di sertai keikhlasan. Hal tesebut merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shalih. Dengan tadharu’ dapat menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa dipanjatkan, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, dalam penderitaan maupun dalam kebahagiaan, dalam kesulitan maupun dalam kelapangan. Dalam Al-Qur’an Allah telah menegaskan : “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi : 28).
- Pengertian Kepercayaan :
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
- Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkan nya :
10 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Percaya diri adalah seberapa besar Anda yakin akan kemampuan diri sendiri, yakin dengan kelebihan yang dimiliki, dan tidak mempermasalahkan kekurangan yang melekat pada diri. Persepsi Anda mengenai diri sendiri memiliki dampak yang sangat besar terhadap cara orang lain memandang Anda. Semakin besar tingkat kepercayaan diri Anda, maka peluang Anda untuk sukses pun semakin besar.
Memang, banyak sekali faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri, termasuk hal-hal di luar diri Anda. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membangun kepercayaan diri tersebut. Berikut 10 cara yang dapat Anda ikuti.
1. Pakaian yang bagus
Penampilan bukan segalanya. Tapi pakaian yang Anda kenakan akan berpengaruh besar bagi Anda dalam memandang diri sendiri. Tak ada orang yang lebih sadar akan penampilan fisik Anda kecuali Anda sendiri. Bila penampilan Anda buruk, maka itu akan berpengaruh buruk pula terhadap cara Anda membawa diri dan berinteraksi dengan orang lain.
Bukan berarti Anda harus punya banyak baju, membeli koleksi pakaian yang mahal, dan sebagainya. Yang paling penting, kenakan pakaian terbaik yang membuat Anda merasa nyaman dan percaya diri. Jangan lupa pula untuk menjaga kebersihan anggota tubuh seperti gigi, rambut, dan sebagainya.
2. Berjalan cepat
Salah satu cara termudah untuk mengetahui perasaan seseorang saat ini, adalah dengan memperhatikan cara dia berjalan. Apakah lambat? Lelah? Menyakitkan? Atau energik penuh semangat? Orang yang percaya diri biasanya berjalan cepat. Mereka memiliki tempat untuk pergi, orang-orang untuk dikunjungi, dan hal-hal penting untuk dikerjakan. Berjalan 25% lebih cepat akan membuat Anda terlihat dan merasa lebih penting.
3. Bahasa tubuh yang baik
Bahasa tubuh pasti menceritakan sesuatu. Orang dengan bahu merosot dan gerakan lesu, menunjukan bahwa dia kurang percaya diri. Mereka tidak antusias tentang apa yang mereka lakukan dan mereka tidak menganggap diri mereka penting. Dengan melatih bahasa tubuh yang baik, secara otomatis Anda akan merasa lebih percaya diri. Berdiri tegak, mata lurus ke depan. Anda akan membuat kesan positif pada orang lain dan langsung merasa lebih percaya diri.
4. Iklan pribadi
Salah satu cara terbaik untuk membangun kepercayaan diri adalah mendengarkan atau membaca kalimat-kalimat motivasi dari para motivator. Sayangnya, Anda tidak setiap saat bisa bersama sang motivator idola Anda. Karena itu, Anda bisa mencoba iklan pribadi. Tulislah iklan yang durasinya sekitar 30 hingga 60 detik, yang menceritakan kekuatan dan tujuan Anda. Lalu bacalah di depan cermin dengan suara sekeras mungkin.
5. Bersyukur
Bila Anda terlalu fokus pada apa yang Anda inginkan, pikiran menciptakan alasan mengapa Anda tidak bisa memilikinya. Hal ini membawa Anda untuk memikirkan kelemahan Anda. Cara terbaik untuk menghindari hal ini adalah secara sadar berfokus pada rasa syukur. Sisihkan waktu setiap hari untuk mengingat hal-hal apa saja yang membuat anda harus bersyukur. Ingat kesuksesan masa lalu Anda, keterampilan yang unik, hubungan cinta, dan momentum positif. Anda akan kagum betapa banyak hal yang telah anda miliki, dan itu akan membuat Anda termotivasi untuk menjalani hari-hari berikutnya menuju sukses.
6. Pujian orang lain
Ketika kita berpikir negatif tentang diri kita, kita sering merasa bahwa itu adalah pandangan orang lain tentang diri kita. Lalu kita merasa diremehkan, dihina, dan sebagainya.
Untuk memecahkan siklus negatif seperti ini, coba biasakan diri memuji orang lain. Hindari gosip atau membicarakan kejelekan orang lain di belakangnya. Lambat-laun, orang-orang akan menyukai Anda, dan ini bisa meningkatkan rasa percaya diri. Fokus pada hal-hal yang terbaik saja pada orang lain, akan membantu anda keluar dari lingkaran negatif tersebut.
7. Duduk di barisan depan
Di sekolah, kantor, dan majelis umum di seluruh dunia, kebanyakan orang lebih suka duduk di barisan belakang. Kebanyakan orang lebih memilih berada di belakang karena takut ketahuan. Hal ini mencerminkan kurangnya kepercayaan diri. Dengan memutuskan untuk duduk di barisan depan, Anda bisa melawan rasa ketakutan yang irasional dan membangun kepercayaan diri. Anda juga akan lebih “terlihat” oleh orang-orang penting yang berpidato di podium.
8. Bicaralah
Jika berada di sebuah forum diskusi, banyak orang yang tak pernah berbicara karena takut orang akan menghakimi mereka akibat mengatakan sesuatu yang bodoh. Ketakutan seperti ini sebenarnya tidak beralasan. Faktanya, orang lain tidaklah sesadis yang kita bayangkan. Dan kebanyakan orang pun punya ketakutan yang lebih kurang sama seperti Anda. Cobalah berusaha untuk mulai berani berbicara di depan publik, misalnya di dalam sebuah forum diskusi. Siapa tahu, ini bisa menjadi bekal yang sangat bermanfaat bagi Anda untuk membangun kepercayaan diri ketika berbicara di depan publik.
9. Olah raga
Sama halnya penampilan, kebugaran fisik pun memiliki efek besar pada rasa percaya diri. Anda tidak harus bertubuh ideal, punya bodi seperti binaragawan, dan sebagainya. Yang penting, jaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta rajin olah raga. Memiliki disiplin untuk berolah raga tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik, tapi juga menciptakan momentum positif pada diri Anda sepanjang hari.
10. Fokus pada kontribusi
Kita terlalu sering terjebak pada keinginan diri sendiri. Kita fokus terlalu banyak pada diri kita sendiri, dan kurang peduli pada kebutuhan orang lain. Padahal jika mencoba untuk berkonsentrasi pada kontribusi diri terhadap orang lain misalnya, maka Anda tidak akan terlalu khawatir lagi terhadap kekurangan sendiri. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan memungkinkan Anda untuk berkontribusi dengan efisiensi maksimum. Semakin Anda berkontribusi ke dunia, semakin Anda akan dihargai dan diakui. Jalan menuju sukses pun terbuka semakin lebar.
Source :
Sumber :
triicecsfabregas.blogspot.com/2012/01/manusia-dan-harapan.html
https://www.facebook.com/notes/motivasi-dan-inspirasi-sukses-/10-cara-meningkatkan-rasa-percaya-diri/483543951661847